Tujuan dibuatnya karya ilmiah peluang
bisnis ini untuk memperluas ilmu dalam mempertahankan maupun memulai bisnis ayam
ras petelur dan juga untuk mempromosikan
bisnis ternak ayam petelur di indonesia. Agar Indonesia lebih dapat mandiri
dalam memenuhi kebutuhan telur ayam dalam negeri. Kebutuhan telur di indonesia
dari tahun ke tahun mengalami peningkatan tetapi tidak sejalan dengan produksi
telur yang ada saat ini maka dari itu pemerintah mengambil opsi impor dari luar
negeri. Hal ini sangat disayangkan tetapi dari situlah terbukanya peluang
bisnis ini. Bisnis ini memang memerlukan modal yang tidak sedikit tetapi
sebanding dengan keuntungan yang diperoleh asalkan bisnis dikelola dengan
profesional. Beberapa yang harus diperhatikan dalam berbisnis ayam petelur
adalah menentukan dimana lokasi bisnis akan dibuat, tipe kandang yang dapat
memaksimalkan produksi telur, memilih jenis ayam ras petelur yang memiliki
produktivitas dan prospek yang bagus, serta pemeliharaan dan vaksinasi ayam
untuk mencegah resiko kematian pada ayam. Dari bisnis ini, kita juga dapat
mengembangkan bisnis yang lainnya misalkan ayam yang telah menurun produktivitasnya
dapat dijadikan sebagai ayam potong,
Itulah gambaran keseluruhan dari karya tulis ilmiah yang saya buat ini, semoga
bermanfaat bagi siapa yang membacanya.
ISI
PELUANG BISNIS AYAM RAS PETELUR
Perkembangan agrobisnis
di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami pertumbuhan yang menggembirakan.
Tetapi, sering para calon pengusaha bingung memilih bidang usaha agrobisnis
yang akan dijalankannya. Kita para calon pengusaha juga harus jeli menentukan
usaha yang akan dipilih. Di sini peluang usaha ayam petelur merupakan satu
pilihan yang cukup menjanjikan dan bersifat low
risk (resiko rendah). Pernyataan tersebut cukup beralasan sebab menurut
pengamatan usaha ayam petelur memberikan keuuntungan yang beragam, yakni 4 – 7%
per bulan. Dengan syarat, usaha ini dilakukan secara profesional dengan
memperhatikan aspek kualitas manajemen dan teknis yang terus berkembang.
Tahun
|
Produksi
Telur Nasional
|
2007
|
1.382
|
2008
|
1.382,6
|
2009
|
1.318,9
|
2010
|
1.379,6
|
2011
|
1.449,1
|
Sumber:
Direktorat Jendral Pertenakan dan
Kesehatan Hewan, Kementrian Pertanian Republik
Indonesia
MENETUKAN LOKASI BISNIS YANG IDEAL
Penentuan
lokasi usaha yang tepat agar usaha berjalan dengan lancar ada beberapa kriteia
yaitu harus cocok untuk kehidupan ayam petelur, mudah dijangkau alat
transportasi dan komunikasi, harga tanah yang relatif murah dll. Dalam
memelihara ayam petelur sebaiknya dilakukan di tempat yang mempunyai ketinggian
400-1000 meter dari permukaan laut (dpl). Jika kurang dari 400 meter dpl
kemungkinan ayam stress lebih tinggi karena pengaruh panas dan jika lebih dari
1000 meter dpl maka akan berpengaruh buruk pada jumlah oksigen yang tersedia
untuk ayam petelur. Selanjutnya yang harus diperhatikan adalah pasokan air,
jenis tanah, dan kelembapan lokasi. Jenis tanah yang dipilih adalah tanah yang
mudah menyerap air seperti tanah berpasir karena menurut penelitian tanah yang
mudah menyerap air dapat dipastikan sumber air yang teredia relatif bersih dan
tidak tercemar kuman penyakit. Kemudian kelembapan idealnya yaitu sekitar 50
-70%. Kelembapan ini dapat membantu perkembangan bulu yang baik. Lahan yang
diperlukan untuk populasi 20.000-25.000 ekor sekitar 10.000 m2.
SARANA DAN PERALATAN DALAM
PEMELIHARAAN AYAM PETELUR
Penyiapan Sarana dan Peralatan
Kandang
,Iklim kandang yang cocok untuk beternak ayam petelur meliputi persyaratan
temperatur berkisar antara 32,2-35 derajat C, kelembaban berkisar antara
60-70%, penerangan dan atau pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata
letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata
angin kencang serta sirkulasi udara yang baik, jangan membuat kandang dengan
permukaan lahan yang berbukit karena menghalangi sirkulasi udara dan
membahayakan aliran air permukaan bila turun hujan, sebaiknya kandang dibangun
dengan sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dalam
kandang. Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang
penting kuat, bersih dan tahan lama. Selanjutnya perlengkapan kandang hendaknya
disediakan selengkap mungkin seperti tempat pakan, tempat minum, tempat air,
tempat ransum, tempat obat-obatan dan sistem alat penerangan.
Bentuk-bentuk
kandang berdasarkan sistemnya dibagi menjadi dua: a) Sistem kandang koloni, satu
kandang untuk banyak ayam yang terdiri dari ribuan ekor ayam petelur; b) Sistem
kandang individual, kandang ini lebih dikenal dengan sebutan cage. Ciri dari
kandang ini adalah pengaruh individu di dalam kandang tersebut menjadi dominan
karena satu kotak kandang untuk satu ekor ayam. Kandang sistem ini banyak
digunakan dalam peternakan ayam petelur komersial.
Jenis
kandang berdasarkan lantainya dibagi menjadi tiga macam yaitu: 1) kandang
dengan lantai liter, kandang ini dibuat dengan lantai yang dilapisi kulit padi,
pesak/sekam padi dan kandang ini umumnya diterapkan pada kandang sistem koloni;
2) kandang dengan lantai kolong berlubang, lantai untuk sistem ini terdiri dari
bantu atau kayu kaso dengan lubang-lubang diantaranya, yang nantinya untuk
membuang tinja ayam dan langsung ke tempat penampungan; 3) kandang dengan
lantai campuran liter dengan kolong berlubang, dengan perbandingan 40% luas
lantai kandang untuk alas liter dan 60% luas lantai dengan kolong berlubang
(terdiri dari 30% di kanan dan 30% di kiri).
Peralatan
(1) Litter (alas lantai),Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka
tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin
kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit
padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu
dengan panjang antara 3-5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
(2)
Tempat bertelur,Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur dan kulit
telur tidak kotor, dapat dibuatkan kotak ukuran 30 x 35 x 45 cm yang cukup
untuk 4-5 ekor ayam. Kotak diletakkan dididing kandang dengan lebih tinggi dari
tempat bertengger, penempatannya agar mudah pengambilan telur dari luar
sehingga telur tidak pecah dan terinjak-injak serta dimakan. Dasar tempat
bertelur dibuat miring dari kawat hingga telur langsung ke luar sarang setelah
bertelur dan dibuat lubah yang lebih besar dari besar telur pada dasar sarang.
(3)
Tempat bertengger, Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat
dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari
luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari
tempat bertelur.
(4)
Tempat makan, minum dan tempat grit,Tempat makan dan minum harus tersedia
cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor
juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus.
(5)
Sanitasi dan Tindakan Preventif ,Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada
areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya
dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan
vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari
poultry shoup.
Setelah
telur dikumpulkan, selanjutnya telur yang kotor karena terkena litter atau
tinja ayam dibersihkan. Telur yang terkena litter dapat dibersihkan dengan
amplas besi yang halus, dicuci secara khusus atau dengan cairan pembersih.
Biasanya pembersihan dilakukan untuk telur tetas.
JENIS AYAM PETELUR
Jenis
ayam petelur dibagi menjadi dua tipe:
1.
Tipe Ayam Petelur Ringan.
Tipe
ayam ini disebut dengan ayam petelur putih. Ayam petelur ringan ini mempunyai
badan yang ramping/kurus-mungil/kecil dan mata bersinar. Bulunya berwarna putih
bersih dan berjengger merah. Ayam ini berasal dari galur murni white leghorn.
Ayam galur ini sulit dicari, tapi ayam petelur ringan komersial banyak dijual
di Indonesia dengan berbagai nama. Setiap pembibit ayam petelur di Indonesia
pasti memiliki dan menjual ayam petelur ringan (petelur putih) komersial ini.
Ayam ini mampu bertelur lebih dari 260 telur per tahun produksi hen house.
Sebagai petelur, ayam tipe ini memang khusus untuk bertelur saja sehingga semua
kemampuan dirinya diarahkan pada kemampuan bertelur, karena dagingnya hanya sedikit.
Ayam petelur ringan ini sensitif terhadapa cuaca panas dan keributan, dan ayam
ini mudah kaget dan bila kaget ayam ini produksinya akan cepat turun, begitu
juga bila kepanasan.
2.
Tipe Ayam Petelur Medium.
Bobot
tubuh ayam ini cukup berat. Meskipun itu, beratnya masih berada di antara berat
ayam petelur ringan dan ayam broiler. Oleh karena itu ayam ini disebut tipe
ayam petelur medium. Tubuh ayam ini tidak kurus, tetapi juga tidak terlihat
gemuk. Telurnya cukup banyak dan juga dapat menghasilkan daging yang banyak.
Ayam ini disebut juga dengan ayam tipe dwiguna. Karena warnanya yang cokelat,
maka ayam ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai warna
bulu yang cokelat juga. Dipasaran orang mengatakan telur cokelat lebih disukai
daripada telur putih, kalau dilihat dari warna kulitnya memang lebih menarik
yang cokelat daripada yang putih, tapi dari segi gizi dan rasa relatif sama.
Satu hal yang berbeda adalah harganya dipasaran, harga telur cokelat lebih
mahal daripada telur putih. Hal ini dikarenakan telur cokelat lebih berat
daripada telur putih dan produksinya telur cokelat lebih sedikit daripada telur
putih. Selain itu daging dari ayam petelur medium akan lebih laku dijual
sebagai ayam pedaging dengan rasa yang enak.
PAKAN DAN VAKSINASI
1.
Pakan
Pemberian pakan
sebaiknya dibedakan berdasarkan periode produktivitas ayam, biasanya periode
produksi dimulai dari umur 19 minggu sampai 78 minggu. Jenis pakan yang
diberikan pada periode bertelur (laying
period) berupa pakan produksi (layer). Namun, sebelum produksi mencapai
2-5%, umumnya ayam diberi pakan jenis pre-lay.
Pakan jenis layer yang diberikan akan berpengaruh pada tingkat produktivitas
terlur baik presentase produksinya maupun ukuran bobot telur yang dihasilkan,
serta untuk pertumbuhan bobot badan hingga mencapi umur sekitar 35 minggu
dengan bobot badan antara 1.950 – 2.050 gram. Komposisi nutrisi dalam pakan
yang diberikan pada periode bertelur harus seimbang
sesuai dengan yang
direkomendasikan oleh setiap strain.
2.
Vaksinasi
Vaksinasi
merupakan salah satu cara pengendalian penyakit virus yang menulardengan cara
menciptakan kekebalan tubuh. Pemberiannya secara teratur sangat penting untuk
mencegah penyakit. Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu:
Vaksin
aktif adalah vaksin mengandung virus hidup. Kekebalan yang ditimbulkan lebih
lama daripada dengan vaksin inaktif/pasif. Vaksin inaktif, adalah vaksin yang
mengandung virus yang telah dilemahkan/dimatikan tanpa merubah struktur
antigenic, hingga mampu membentuk zat kebal. Kekebalan yang ditimbulkan lebih
pendek, keuntungannya disuntikan pada ayam yang diduga sakit.Macam-macam
vaksin:
1.
Vaksin
NCD vrus Lasota buatan Drh Kuryna
2.
Vaksin
NCD virus Komarov buatan Drh Kuryna (vaksin inaktif)
3.
Vaksin
NCD HB-1/Pestos.
4.
Vaksin
Cacar/pox, virus Diftose.
5.
Vaksin
anti RCD Vaksin Lyomarex untuk Marek.
Persyaratan
dalam vaksinasi adalah:
1.
Ayam
yang divaksinasi harus sehat.
2.
Dosis
dan kemasan vaksin harus tepat.
3.
Sterilisasi
alat-alat.
REFERENSI
Sukses
Berternak Ayam Ras Petelur / Sevastius Johari; Penyuting, Tetti Yultia, -Cet,
1,-Jakarta: AgroMedia Pustaka, 2014
Cahyono, Bambang, Ir.1995. Cara Meningkatkan Budidaya Ayam Ras Pedaging (Broiler). Penerbit Pustaka Nusatama Yogyakarta.
Memaksimalkan produksi ayam ras petelur/Roni Fadilah dan Fatkhuroji; penyunting, Siti A.-Cet.1.-Jakarta: Agromedia pustaka,2013
Post a Comment